Nilai – nilai rujukan
Dewasa : negatif
Deskripsi
Pemeriksaan ANA serum
merupakan satu pemeriksaan skrining untuk mendiagnosa sistemik lupus
eritematosus (SLE) dan penyakit – penyakit koagen lainnya. Jumlah ANA dapat
juga positif pada skleroderma, artritis reumatoid, sirosis, leukimia, infeksi
mononukleosis dan maligna.
Masalah – masalah klinis
Peningkatan kadar :
(1 : 20) SLE,
sklerosis sistemik progresif, skleroderma, artritis reumatoid, leukimia, serosis
hati, infeksi mononukleosis, miastenia gravis, malignasi.
Obat – obat yang dapat meningkatkan nilai ANA :
Antibiotik (penicillin),
tetrasiklin, streptomisin), antihipertensi (hidralazin [Apresoline], metildopa
[aldomet]), isoniazid [INH], diuretik (asetazolamid [diamox], tiazid
[hidroklorotiazid/Hydrodiuril]), fenitoin (Dilantin), kontrasepsi oral,
antiaritmik (prokainamid [pronestil], quinidine), trimetadion (Tridione),
klorpromazin (Thorazine).
Prosedur
- Ambil 5 – 7 mL darah vena dan dimasukkan kedalam tabung merah.
- Segera dikirim ke Laboratorium, sebab serum harus dipisahkan dari sel.
- Tidak perlu pembatasan makanan dan cairan
- Tunda pemberian obat-obatan pada klien sebelum pemeriksaan dengan ijin dokter karena menyebabkan hasil titer positif palsu. Bila obat-obatan tersebut sudah diminum klien, cantumkan nama oba-obat tadi pada formulir laboratorium.
Diagnosa keperawatan
- Ansietas yang b/d hasil-hasil pemeriksaan
- Ketidakefektifan koping individu yang b/d masalah kesehatan.
Implikasi keperawatan
- Hubungkan masalah klinis dan obat-obat dengan hasil-hasil ANA positif. Pada SLE, titer ANA dapat berubah-ubah sesuai parahnya penyakit.
- Bandingkan hasil pemeriksaan ini dengan pemeriksaan lainnya terhadap lupus.
- Kaji tanda-tanda dan gejala-gejala dari SLE (mis., kulit kemerahan disekitar pipi, hidung dan nyeri sendi)
Buku Saku Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik dengan
implikasi keperawatan.
Joyce
LeFever Kee. Edisi 2. EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar